Japanese title : Nagenawa Jozu no Suteki na Ko
English title : The Lovely Lasso - Wielding Child / A Pretty Lasso - Wielding Child
Cerita ini dimulai dengan pemandangan sebuah rumah 'kecil' yang merupakan sebuah panti asuhan, bernama rumah Pony.
Rumah Pony ini terletak di dekat danau Michigan, Amerika Serikat
(silahkan lihat di peta yah hehehe)
Ibu Pony & Ibu Lein sedang sibuk mengurus anak-anak panti asuhan yang sedang makan bersama di ruang makan.
Namun, salah satu anak berusia 3 tahun yang bernama Tom tidak bisa diam di bangkunya & terus-menerus pergi menuju ke arah jendela.
Pandangannya tertuju pada sesuatu di luar sana & lalu ia pun melemparkan sendoknya ke arah jendela.
Melihat itu, Bu Lein segera menghampirinya & mengajaknya untuk kembali ke bangkunya, tapi Tom tetap kembali menuju jendela.
Tiba-tiba sayup-sayup terdengar suara tangis.
Bu Pony & Bu Lein pun bergegas pergi ke luar.
Di dekat pagar, mereka menemukan keranjang berisi bayi.
Bayi itu menangis & Bu Pony menemukan secarik kertas berisi surat singkat yang mengatakan bahwa bayi itu bernama Anny plus permohonan agar bayi itu bisa dirawat di sana.
Saat menggendong Anny, mereka mendengar lagi suara tangisan lain.
Kali ini datangnya dari arah pohon.
Ternyata, sebuah keranjang berisi bayi juga ditemukan di bawah pohon besar yang letaknya tak jauh dari rumah Pony.
Di dalam keranjang itu ditemukan bayi lucu yang awalnya menangis keras, tapi begitu digendong, ia langsung tertawa ^_^
Tidak ada surat apapun di dalam keranjang, namun ada boneka badut lucu bertuliskan 'Candy' pada kaos si badut.
Akhirnya mereka memutuskan untuk memberi nama "Candies White' (versi lain : Candice White), karena mereka menemukan Candy di tengah salju nan putih.
Kedua bayi itu pun dirawat oleh Bu Pony & Bu Lein, bahkan keranjang mereka selalu diletakkan bersebelahan di sebuah ruangan yang dekat dengan perapian, untuk menjaga tubuh mereka agar tetap hangat saat musim dingin.
Suatu hari, Tom masuk ke ruangan itu untuk melihat kedua bayi.
Dengan iseng, Tom kecil mengambil botol susu milik Anny & Anny pun menangis.
Namun, seperti ada 'ikatan batin' untuk melindungi Anny; Candy yang padahal masih bayi juga, melemparkan botol susu miliknya ke arah Tom.
Tom pun menangis & Candy ikut menangis.
Akhirnya mereka bertiga bersamaan menangis meraung-raung ^_^ hingga akhirnya Bu Pony & Bu Lein datang.
Waktu pun berlalu.
Kini Candy & Anny sudah berusia 6 tahun.
Di musim salju, mereka bermain kereta salju & membuat boneka salju.
Anny sudah menyelesaikan boneka saljunya, sementara Candy gagal & putus asa untuk melanjutkannya ^_^
Namun, boneka salju yang telah selesai dibuat Anny ditabrak oleh Tom yang sedang menaiki kereta salju dengan kecepatan tinggi; hingga boneka salju itu hancur berantakkan.
Candy berteriak marah & menyuruh Tom minta maaf, tapi Tom tidak mau.
Akhirnya Candy pun segera melayangkan tali 'laso'-nya untuk menangkap Tom.
Karena Candy 'mahir' menggunakan laso, Tom pun berhasil ditangkapnya.
Tom lalu minta maaf pada Anny.
Musim semi tiba, keisengan Candy membuat Bu Lein cukup stress ^_^
Salah satunya adalah sejumlah bebek berikut anak-anaknya yang diikat beriringan oleh Candy.
Belum lagi hobbynya memanjat pohon & menyapa Bu Lein sambil bergelantungan di salah satu dahannya.
Anny pun memandang Candy dengan cemas dari bawah pohon.
Sementara itu Bu Lein berteriak kesal & menyuruh Candy turun untuk menghadap Bu Pony.
Candy yang hobby memanjat pohon, hanya tersenyum nakal
waktu sempat terjatuh ketika hampir sampai di bawah saat menuruni pohon ^_^
Sesampainya di ruangan Bu Pony, ibu panti yang bijaksana itu menanyakan dengan lembut pada Candy, apa alasannya Candy melakukan itu semua.
Akhirnya Candy mengatakan dengan wajah sedih, bahwa ia mengikat bebek-bebek itu, agar mereka tidak terpisah dari induknya.
Karena jika terpisah, maka mereka akan menjadi yatim piatu seperti dirinya & anak-anak di rumah itu.
Begitu juga dengan anak burung di atas pohon, yang hampir saja terjatuh dari sarangnya.
Mendengar alasan Candy, Bu Pony mengangguk terharu & tidak menghukum Candy.
Setelah Candy keluar ruangan, Bu Pony mengatakan pada Bu Lein; bahwa meski Candy sering berperilaku nakal, tapi sebenarnya dia memiliki hati yang baik.
Di luar sana, Anny sudah menantikan Candy dengan penuh kecemasan; karena takut sahabatnya itu dihukum.
Dari dekat jendela, Bu Lein memandangi mereka berdua dengan khawatir.
Bu Pony juga mengerti akan kekhawatiran Bu Lein; yakni suatu saat kedua sahabat itu nantinya pasti akan terpisahkan.
Tiap seminggu sekali, anak-anak di panti asuhan berlatih bernyanyi bersama.
Pada hari itu pula, para orang tua yang berminat untuk mencari anak untuk dijadikan anak angkat alias diadopsi, datang ke sana.
Karena tidak ingin berpisah, Candy & Anny melakukan kenakalan saat latihan menyanyi.
Tujuannya agar mereka tidak diadopsi ^_^
Mereka mulai menyanyi dengan nada yang sembarangan alias melengking ga jelaz ^_^ & saling menyenggol satu sama lain, hingga suara mereka bercampur dengan suara tawa cekikikan.
Para orang tua pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah mereka.
Setelah selesai latihan menyanyi, Bu Pony menasehati Candy & Anny agar jangan seperti itu lagi.
Bu Pony tahu tujuan mereka, namun apa yang mereka lakukan itu juga akan merugikan anak-anak yang lain.
Karena rumah Pony selama ini terkenal sebagai panti asuhan yang selalu menghasilkan anak-anak yang baik.
Namun kenakalan mereka ini akan memberikan 'contoh' buruk & membuat anak-anak lain tidak bisa diadopsi, karena dianggap tidak sopan.
Candy & Anny pun minta maaf & janji tidak akan mengulanginya.
Candy & Anny yang dimarahi ^^
Suatu hari, tiba saatnya Candy & Anny merayakan ultah bersama.
Salah satu anak panti yang bernama John bertanya, mengapa ultah mereka berada pada hari yang sama?
Candy pun menjawab dengan bangga, bahwa ia & Anny memang ditemukan pada hari yang sama saat itu.
& ia yakin, dirinya & Anny akan terus bersama sampai tua.
Bu Pony mengatakan bahwa itu tidak mungkin.
Buktinya, Tom akan diadopsi saat pergantian musim nanti.
Candy yang mendengarnya tertawa, karena mengatakan bahwa anak nakal seperti Tom tidak akan mungkin ada yang mau mengadopsi ^_^
Tom membalas perkataan Candy dengan santai, bahwa ia juga yakin tidak akan ada orang yang mau mengadopsi gadis 'tomboy' semacam Candy.
Mereka pun akhirnya bertengkar & Bu Pony berhasil memisahkan mereka serta menasehati mereka, seharusnya mereka rukun karena sebentar lagi akan berpisah.
Saat menjelang tidur, Candy & Anny membahas tentang Tom yang akan diadopsi.
Tapi tiba-tiba tersengar suara ribut di luar kamar.
Dari jendela, Candy melihat Tom yang sedang berlatih menggunakan 'laso' di tengah dinginnya salju.
Candy pun keluar & mengejeknya, bahwa Tom tidak akan pernah bisa menggunakan laso seperti dirinya.
Sambil mengatakan itu, Candy mengambil topi yang digunakan Tom untuk sasaran laso.
Melihat itu, Tom merebut topi itu dengan kasar & mengatakan kalau topi itu pemberian ayah angkatnya & Candy tidak boleh sembarangan menyentuhnya.
Akhirnya mereka bertengkar lagi, sampai pukul-pukulan seperti biasanya ^_^
Tapi ternyata Tom sangat kuat & berhasil menjatuhkan Candy
(padahal biasanya yang menang Candy ^_^)
Dengan heran, Candy mengatakan kalau Tom sekarang sudah lebih kuat daripada dulu.
Tom bilang, ia sama sekali ga berniat menyakiti Candy & ia pun minta maaf.
Permintaan maaf Tom itu malah membuat Candy menangis, karena sedih Tom akan pergi ^_^
Esok paginya, Mr.Steve, orang yang akan mengadopsi Tom sudah tiba di rumah Pony.
Mr.Steve memiliki sebuah peternakan yang besar & Tom sangat bangga pada ayahnya ini.
Saat mengucap salam perpisahan, Tom tampak ragu-ragu mengucapkannya.
Melihat itu, Mr.Steve menamparnya & mengatakan kalau Tom adalah laki-laki & tidak boleh seperti itu.
Sudah selayaknya ia mengucapkan terima kasih pada Bu Pony & Bu Lein yang telah merawatnya selama ini.
Kejadian ini dianggap Candy sebagai 'kekerasan' & karena ia ga 'terima', ia menegur Mr.Steve ^_^
Namun, Tom malah memandangi tangan besar 'calon' ayahnya ini; sambil berseru dengan bangga,"Wah... hebatnya! Lihat, teman-teman! Ini adalah tangan besar milik orang yang akan jadi ayahku! Suatu hari nanti, tanganku pasti akan jadi besar & kuat seperti beliau!"
Mr.Steve yang mendengarnya heran sekaligus terharu & langsung menggendong Tom ke atas kereta.
Ia pun menyuruh Tom memanggilnya "ayah", bukan Mr.Steve ^_^
Seluruh penghuni rumah Pony melepas kepergian Tom dengan bahagia.
Bu Pony pun mengatakan pada Candy & Anny, bahwa Tom-lah yang pertama kali menyadari keberadaan mereka saat masih bayi di luar rumah Pony.
Mendengar hal itu, Candy & Anny langsung menangis terharu & segera berlari menuju bukit Pony untuk mengucapkan terima kasih pada Tom yang pasti akan melewati jalan itu.
Kepergian Tom membuat Anny menangis juga karena mengingatkannya pada keinginannya untuk memiliki orang tua seperti anak-anak lainnya.
Candy menenangkan Anny dengan memberi ciuman kecil di pipi.
"Jangan sedih Anny... ini ciuman dari papa... & ini..." Candy mencium sebelah lagi pipi Anny "...ciuman dari mama"
Anny pun berterima kasih sambil memeluk Candy & berjanji akan bersama selamanya.